the life is very precious to waste in vain

how lucky I have peoples who are very valuable in my life

life like a star that give their shine without chose

i will share my day to day entering my new step, and wish i am always guided in every time....

Minggu, 22 Februari 2015

Think about Home schooling for Aizar

Long time no see......eh sudah lama dech tidak pernah buka nie blog, Apa lagi nulis, Tahap demi tahap telah kami lewati bersama dari lamaran - nikah - kehamilan - kelahiran. Dan tidak terasa putra kami telah memasuki masa - masa pendidikan.

Bulan Agustus depan Aizar sudah memasuki usia 3 tahun, mulai berfikir untuk memasukkan Aizar ke PAUD, namun beberapa kekawatiran sempat terlintas dalam benak, ketika melihat tayangan di televisi mengenai pelecehan seksual di tingkat pendidikan usia dini, dimana itu terjadi ditempat yang seharusnya anak mendapatkan tempat yang nyaman dan aman. heee jadi parno kadang. Walau kenyataannya tidak semua tempat seperti itu. but, meninggalkan anak dengan orang lain terlalu lama kadanng belum tega. Maklum Aizar sejak bayi selalu bersama orang - orang terdekatnya, tapi kan usia Aizar makin hari semakin bertambah ga mungkin terus mengenggam Aizar terus ada kalanya memang Aizar bersosialisasi dengan dunia selain mbah uti, umi mbah kakung,  dan abi.

Mulailah si Umi ini browsing - browsing mengenai Pendidikan Anak Usia Dini, sebenarnya berkali - kali Aizar bilang ingin sekolah di PAUD Al-Khoir. G tau nie anak tau dari mana sekolah Al-Khoir ini setiap ditanya Mbah Uti, atau Kakungnya atau Atoknya atau siapapun, pasti ingin sekolah di Al-Khoir. Tapi si Umi ini kadang galau juga mengenai proses belajarnya yang menurut aku terlalu panjang untuk anak seusianya karena dari jam 8 sampai jam 2 siang, ya mungkin dengan model daycare kali, tapi kan si Uminya Aizar ini bukan emak-emak sibuk dan rempong yang sampai tak ada waktu buat didik anaknya sendiri. ya menurut hemat aku 2 sampai 3 jam saja selebihnya uminya lah. Alasan lainnya sih takut si Anak ini nanti akan bosan ketika mencapai usia sekolah nanti, secara bayarannya booook weleh sama bayaran sekolah Uminya S2 masih mahalan biaya di PAUD ini weleh realistik mungkin. Mampu Insyaallah tapi kan hehehehe........

Mulailah si Umi ini galau tingkat g tinggi -tinggi amat hehehehe, berlanjutlah browsing - browsing lagi sampailah di titik Home Schooling teee tooot ketemulah aku sama website ini rumah inspirasi langsung dech kepikir apakah untuk Aizar perlu home schooling aja ya, lagian bukankah pendidikan anak adalah tanggung jawab orang tua, kalau kita mampu kenapa tidak kita sendiri yang melakukan, itu juga yang diajarkan dalam agamaku. Baca nie artikel HOMESCHOOLING KELUARGA ALIFA makin tertarik aku pelajari homeschooling untuk Aizar.

Dari beberapa artikel yang sudah saya baca saya dapat menyimpulkan bahwasanya homeschooling itu:

  1. Tidak menghalangi sosialisasi anak dengan anak seusianya dan tidak membuat anak kuper
  2. dengan homeschooling kita sebagai orang tua bisa memasukkan pendidikan karakter yang sesuai dengan apa yang orang tua inginkan dan tentunya apa yang terbaik buat anaknya, bukanlah yang paling tahu mengenai anak kita adalah kita sendiri orang tuanya
  3. kita bisa lebih tolerasi dengan waktu anak bermai karena memang usia dini adalah masa dimana anak lebih senang bermain walaupun unsur belajar juga harus disampaikan mesti dengan metode yang tidak baku dan formal seperti di sekolah formal,
kayaknya ini perlu dipelajari lebih mendalam siapa tahu ini nanti bisa dijadikan pilihan pendidikan untuk Aizar hehehehe......ceritanya lagi penasaran sama Homeschooling nie.....

nanti ya cerita dilanjut kalau si Umi ini sdh dapat ilmu yang lebih mendalam mengenai Homeschooling. hehehe ceritanya ini tadi pengantar



3 komentar:

  1. Anak home schooling di rumah sejak awal pandemi. Dulu rewel minta hp baru sampai beli kuota padahalyang penting kan beli meja belajarnya. Yaudah spend banyak uang deh saat itu. Beruntung ada Promo ACE Hardware jadi dapet harga murah untuk meja belajarnya.

    BalasHapus